Dikisahkan pada suatu hari si kancil sedang berjalan-jalan dipinggir hutan, karena merasa haus akhirnya si kancil pergi menuju sungai untuk minum. Ketika si kancil sedang asyik minum, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara rintihan kesakitan. Si kancil pun mencari arah dari mana suara itu berasal. Ternyata suara itu adalah suara pak kerbau yang sedang merasa kesakitan. Si kancil melihat kaki pak kerbau sedang di gigit oleh si buaya, si kancil pun mencoba mendekati untuk mencari tahu masalah apa yang terjadi diantara mereka. "Selamat pagi pak kerbau! Selamat pagi pak buaya! Kalian sedang bermain apa? Apa aku boleh ikut!" Sapa si kancil berlagak bodoh. "Selamat pagi juga, cil..." jawab si buaya. "Yah, selamat pagi juga cil...! Kami sedang tidak bermain, tapi si buaya ingin memakanku, cil! Padahal aku telah menolongnya, tapi dia malah ingin memakanku...Malang benar nasib ku, cil!" jawab pak kerbau dengan lemas menahan sakit. Tungu...tunggu....Aku tidak mengerti. Bisa kalian ceritakan apa yang sebenarnya terjadi? Siapa tahu aku bisa membantu menyelesaikan masalah kalian berdua" kata si kancil. Kemudian pak kerbau pun bercerita: "Pada waktu saya ke sungai untuk minum, saya melihat pak buaya yang sedang kesakitan. Dia tertimpa oleh sebatang pohon yang tumbang, sehingga dia terjebak dan tidak bisa melepaskan diri. Karena kasihan, saya pun berusaha menolongnya. Dengan menggunakan tanduk, saya berusaha mendorong kayu itu sehingga dia dapat terlepas. Namun setelah bebas, dia langsung menggigit kakiku dan berniat memakanku". Si kancil manggut-manggut mendengar cerita pak kerbau yang malang itu, otaknya berpikir agar bisa membantu pak kerbau dari gigitan si buaya jahat itu.
Note : Jangan lupa tinggalkan komen dan bookmarks ya..








0 comments:
Posting Komentar